Merapah Langkah, Kota Seribu Bunga
Pagi itu, mentari masih tersipu menunjukkan batang
hidungnya. Ia masih samar dalam bayang mendung, meski orang-orang telah
menantinya. Bayangan mendung itu, tak menurungkan niatku untuk mantadabur
mahakaryaNya yang agung. Pagi itu pertama kalinya ku langkahkan kakiku menuju
pengalaman baru yang takkan kulupakan. Panorama pegunungan di kanan-kiri seolah
tak ingin lepas dari pandangan. Kopeng, di sanalah arah mata angin
membawaku.
Kopeng adalah sebuah daerah di kecamatan Getasan, Semarang,
Jawa Tengah. Dari kota Salatiga, pengunjung harus mengambil rute menuju Kopeng
yaitu sekitar 45 menit hingga satu jam untuk sampai Ketep Pass Magelang melalui
rute Kopeng, dengan kecepatan rata-rata 50km/h. Jarak tersebut akan semakin
dekat jika perjalanan dimulai dari pusat kota Salatiga yaitu sekitar 30 menit.
Jalan beraspal khas perkotaan yang semula tanpa hambatan, sedikit demi sedikit
berganti dengan jalanan berliku tajam. Tak jarang, jantung pun berdesir
dibuatnya. Betapa tidak? jalan berliku nan sempit itu tak hanya dilalui oleh
sepeda motor melainkan juga kendaraan roda empat seperti truk penambang pasir
yang berbaris runtut. Truk-truk itu berbaris untuk menanti giliran melintas
karena jalan itu tidak memungkinkan untuk dua truk berpapasan. Tanpa
menyia-nyiakan kesempatan, masyarakat setempat banyak yang turun ke jalan untuk
mengatur lalu lintas dan tak lupa mereka mengulurkan topi atau kotak ke
pengendara yang telah usai dibantunya.
Secara singkat rute yang perlu ditempuh adalah
Salatiga-Kopeng – Gablak – Pakis - Ketep Pas. Ketep Pass merupakan salah satu
objek wisata yang terletak di Sawangan, Ketep, Magelang, Jawa Tengah.
Menurut netizen, Ketep Pass merupakan salah satu spot terbaik
di Magelang untuk melihat panorama gunung Merbabu dan juga Merapi. Selain itu,
terdapat pula museum yang bernama Ketep Volcano Center yang merupakan museum
volkanologi. Di dalamnya terdapat miniatur gunung Merapi yang memberikan
pengetahuan tentang struktur tanah pada gunung Merapi serta sejarah Meletusnya
Gunung Merapi dari tahun ke tahun. Selain Ketep Volcano Center, terdapat pula
Ketep Volcano Theatre yang merupakan bisokop yang terdapat di Ketep Pass.
Bioskop tersebut menyajikan film mengenai sejarah gunung Merapi yang berdurasi
sekitar 25 menit. Untuk menyaksikan bioskop, pengunjung perlu merogoh kocek
sebesar 7.500/orang serupa dengan tarif
yang kami keluarkan untuk membayar tiket masuk. Harga yang cukup ramah di
kantong para pengunung. Selain Ketep Pass, tempat wisata di Magelang yang wajib
dikunjungi adalah Top selfie. Sekilas dari namanya kita akan mengetahui bahwa
tempat tersebut sangat masyhur untuk berswafoto. Sejak awal kemunculannya, Top
Selfie menjadi salah satu tempat wisata yang sangat mencuri perhatian kaum
muda. Di Top Selfie terdapat banyak pengunjung dari berbagai usia berfoto ria
mengabadikan panorama hutan pinus yang membius jiwa. Seperti masuk dalam salah
satu scene dari film “Winter Sonata”, bedanya di dalam scene film
tersebut sang aktor tengah berada di hutan cemara bukan di hutan pinus.
Destinasi wisata yang selanjutnya adalah air terjun Kedung
Kayang. Trek yang dilalui tak jauh berbeda. Jalanan penuh liku dengan kelok
tajam, semakin memacu jiwa pengendara yang melintas untuk segera menaklukkan
trek yang cukup menantang itu. Untuk mencapai air terjun Kedung Kayang
pengunjung juga perlu berjalan cukup jauh dari tempat parkir yang tersedia.
Meski demikian, mata pengunjung akan tanpa henti dimanjakan oleh panorama hijau
yang membetang menyelimuti tebing-tebing. Di tengah-tengah tebing yang berjajar
itu, semburat air nan segar muncul seolah tangga dari kayangan. Refleksi
butiran airnya menjadikannya seolah terlindungi oleh pelangi. Cahaya matahari
mengalami pembiasan ketika melewati butiran air sehingga munculah
warna-warna pelangi karena sebenarnya cahaya matahari memiliki banyak warna
(polikromatik). Namun, akibat panjang gelombang yang berbeda-beda warna yang
dapat kita lihat adalah warna putih yang sebenarnya merupakan gabungan dari
warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu/violet atau sering
kita kenal dengan Mejikuhibiniu.
Indahnya pemandangan berpadu dengan keheningan yang dipecah
dengan deburan air terjun, sungguh memanjakan sukma. Raga mulai penat seolah
terbayarkan dengan ketentraman yang dapatkan. Subhanallah! Begitu Indah segala
yang diciptaNya.
wow! keren banget kakak
BalasHapus